Home » » Wisata Relegi di Masjid Ajaib, Malang

Wisata Relegi di Masjid Ajaib, Malang


Berwisata religi ke "Masjid Ajaib", yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim, Gang Anyar RT 27 RW 06 Desa Sanarejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi tempat wisata religi favorit bagi semua kalangan, baik kaum muslim dan non muslim.
Sebenarnya, di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan kota Batu) terdapat berbagai lokasi wisata. Namun, untuk "Masjid Ajaib" ini terus didatangi para wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada yang datang secara khusus dari luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera.
Setiap hari wisatawan yang datang mencapai ribuan orang. Mereka tak hanya datang dari daerah di Jawa Timur, ada wisatawan yang dari luar Jawa. Wisatawan yang datang itu, hanya ingin mengetahui "Masjid Ajaib" tersebut.
Wisata religi yang diberi nama "Masjid Ajaib" itu sebenarnya bukan masjidnya yang ajaib, tiba-tiba muncul secara tiba-tiba, tanpa ada yang membangunnya. Dikatakan "Masjid Ajaib", karena para wisatawan yang memberi nama, ditambah bangunannya luar biasa, berarsitektur ala Timur Tengah.
Sebenarnya, "Masjid Ajaib" itu, adalah bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Syalafiyah Bihaaru Bahri' Asali Fadlaairil Rahmah, yang didirikan oleh KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Sholeh Al Mahbub Rahmat Alam atau yang umum dikenal Romo Kiai Ahmad.
Bangunan Ponpes tersebut memang tergolong unik, antik dan megah. Di dalam Ponpes tersebut, berdiri bangunan dengan arsitektur gaya Timur Tengah, berlantai tujuh. Hampir setiap temboknya, terdapat ukuran dan kaligrafi Arab. Di dalam ponpes tersebut, juga tersedia kolam renang, dilengkapi perahu, yang hanya khusus untuk dinaiki wisatawan anak-anak.
Tak hanya itu, di dalam komplek Ponpes itu, juga terdapat berbagai jenis binatang seperti kijang, monyet, kelinci, aneka jenis ayam dan burung. Di sekeliling Ponpes juga berdiri berbagai bangunan kecil seperti menara yang ada di setiap masjid.
Sejak mencuat kabar "Masjid Ajaib" itu, muncul wacana bahwa "Masjid Ajaib" itu dibangun oleh pasukan jin. Namun kabar tersebut tidak dibenarkan oleh para pengurus Ponpes. Para pengunjung tak hanya kaum muda, lulusan SMA, namun juga ratusan ibu-bapak dari jamaah pengajian di daerahnya masing-masing.
Keunikan bangunan mencakar langit itu, yang dibangun mulai dari bawah tanah itu, tepatnya dilantai tiga, ada tiang penyangga dari seluruh bangunan, yang terbuat dari tanah liat. Satu tiang yang dibuat dari tanah liat itu yang menjadi roh atau kekuatan dari seluruh bangunan.
Bangunan yang ada tak terpisahkan dari bangunan lainnya. Setiap bangunan ada tangga untuk melewati bangunan lainnya. Di Ponpes tersebut, santri yang bermukim tak terlalu banyak. Hanya ada ratusan santri saja.
Di dalam bangunan tersebut, juga ada ruangan aquarium dan perpustakaan berisikan buku-buku Islam. Di ruang Aquarium, juga menjadi rujukan para wisatawan yang datang. Pemeluk agama apa pun, boleh datang dan masuk. Pihak pengelola senang menyambutnya. Hal itu sesuai dengan keinginan pendiri. Karena bangunan ini bukan masjid. Siapa pun bebas masuk. Bangunan ini adalah Pondok pesantren.  
Adapun tujuan Romo Kiai Ahmad mendirikan Ponpes tersebut untuk dikunjungi semua orang, baik umat Islam dan non Islam. Manfaat datang ke sini, siapa yang punya penyakit hati, kalau masuk ke pondok ini, dengan izin Allah, bisa sembuh penyakit hatinya. 
Para pengujung setiap harinya mencapai ribuan. Untuk masuk ke Ponpes wisata religi tersebut, tidak dikena biaya apa pun. Parkir saja gratis. Hanya setiap pengunjung diminta untuk mengambil kartu masuk dan kalau hendak pulang, diharapkan wisatawan menukar kartu masuk ke kartu keluar.
Para pengunjung juga diminta untuk menuliskan pesan-kesannya, setelah keliling dibangunan menjulang tinggi tersebut. Tujuannya, kalau ada kekurangan, pihak petugas pondok bisa melakukan evaluasi, agar wisatawan lebih nyaman kalau datang kembali.
Selain menikmati keindahan dan keantikan bangunan, wisatawan juga bisa berziarah ke makam pendiri, yang tak jauh dari pusat bangunan tersebut. Sepanjang jalan di depan pintu gerbang masuk "Masjid Ajaib" tersebut dijual berbagai jenis kerajinan dan aneka buah khas Malang, sebagai oleh-oleh untuk wisatawan yang berkunjung. Sejak Ponpes tersebut dikenal banyak orang dengan sebutan Masjid Ajaib, juga menjadi berkah bagi warga sekitar. Mereka bisa berjualan di sepanjang jalan menuju bangunan "Masjid Ajaib" tersebut.

SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Travelinews