Istilah “waditra” barangkali di antara kita masih terasa asing. Padahal, sehari-hari atau sewaktu-waktu kita mungkin sering mendengar, melahit bahkan pernah menabuhnya. Waditra adalah alat-alat yang mengeluarkan bunyi yang biasa digunakan dalam kesenian tradisional, atau kita lebih mengenal dengan sebutan instrumen musik. Namun instrumen musik dengan istilah “waditra” adalah instrumen musik tradisional. Sesuai dengan nama lokalnya yakni Sunda maka ‘waditra’ adalah instrumen musik yang berada dalam kesenian tradisional Sunda.
Jawa Barat memiliki banyak jenis dan ragam bentuk “waditra”, semisal kecapi, suling, kendang, gambang, gamelan, dan sebagainya. Ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk waditra dan ruang lingkupnya adalah ilmu Organologi atau disebut pula Ilmu Pengetahuan Alat-alat Musik.
Dalam klasifikasi waditra kita dapat dikategorikan dalam bentuk instrumen musikchordophone, Idiophone, Membranophone, Aerophone, dan Electrphone. Sedangkan cara permainannya dapat dibagi pada alat musik yang ditepuk, dipetik, dipukul, ditiup, dan digesek.
Fenomena dalam dunia pendidikan seni di kita khususnya pengenalan tentang waditra ini tidaklah diberikan secara maksimal. Bahkan banyak diantara adik2 pelajar kita tidak mengenal berbagai ragam bentuk waditra sunda dan fungsinya dalam sebuah ensembel atau dalam bentuk salah satu jenis kesenian.
Hal seperti ini tentu kekhawatiran bagi kita, betapa tidak anak cucu kita tidak mengenal lagi khasanah kekayaan budayanya sendiri. Bagaimana dan apa sebetulnya upaya yang kita mesti lakukan?
Waditra yang digunakan dalam pertunjukan tayub tidak jauh bebeda dengan peralatan gamelan yang digunakan dalam sajian kiliningan, akan tetapi kadang kala di tambah oleh waditra bedug kecil atau tambur. Peran gamelan sangat dominan sebagai pengiring lagu dan tarian rakyat.
Post a Comment